Sabtu, 29 November 2008

A. URGENSI KETERPADUAN PENDIDIKAN SOSIAL BUDAYA DAN TEKNOLOGI DALAM KEHIDUPAN
1. Pendidikan Lingkingan
Ada tiga aspek keterpaduan dalam membina kehidupan manusia yang semakin kompleks menghadapi permasalahan, tantangan perubahan. Untuk itu perlu mengantisipasi berkenan dengan berbagai aspek tersebut :
1. Menghadapi era globalisasi. Seluruh dunia, seluruh bangsa menjadi satu. Seluruh bangsa dan negara saling berkaitan erat tanpa mengenal batas yang jelas, apapun batas-batas tersebut.
Untuk mejaga dan memelihara Human Survival, globalisasi itu perlu dikendalikan dan dimanfaatkan.
Manusia adalah pencipta globalisasi dan manusia itu pula yang harus merubahnya. Peran pendidikan dalam membangun manusia adlaha mutlak, bila manusia itu tidak menginginkan dilanda globalisasi.
2. Pembangunan nasional pada hakikatnya merupakan pembangunan manusia seutuhnya dan pembangunan masyarakat seluruhnya dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan.
Proses itu dapat terwujud apabila didukung oleh masyarakat, dilaksanakan dan dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat.
Pembangunan bangsa itu tidak butuh fisik saja, tetapi kesiapan sarana-sarana yang melekat pada nilai kerohanian dan sikap-sikap dasar serta budaya manusia.
3. Visi pandang lain menunjukan bahwa lajunya ilmu pengetahuan dan teknologi modern dirasakan telah banyak berubah, baik berfikir, sikap dan perbuatan maupun kesejahteraannya.
Ada 2 syarat pokok yang harus diwujudkan oleh masyarakat, yaitu :
1. Stabilitas Nasional, dan
2. Kewaspadaan Nasional.
4. Pendidikan dapat diartikan sebagai komunikasi terorganisasi dan berkelanjutan yang disusun untuk menumbuhkan kegiatan belajar.
Pembinaan dalam arti luas meliputi pembinaan, penyuluhan dan proses pembelajaran.
Pendidikan mencetuskan aspirasi, karena aspirasi dirasakan masyarakat terletak dalam pendidikan.
Pendidikan pada dasarnya merupakan investasi sumber manusiawi yang hasilnya dirasakan sesudah jangka waktu yang lama, memerlukan fikiran dan fasilitas yang diperlukan. Disini perlunya sebagai motivasi pendidikan yang akan menjawab berbagai tantangan dan perubahan.
B. URGENSI KETERPADUAN PENDIDIKAN NASIONAL
1. Pengertian dan Arah Pendidikan
a. Pendidikan pada hakekatnya adalah segala usaha yang dilaksanakan dengan sadar untuk membina kepribadian dan mengembangkan kemampuan manusia, jasmaniah dan rohaniah yang berlangsung seumur hidup.
Ada 4 Pilar pendidikan.
1. Learning to Know → Kemampuan belajar untuk mengetahui.
2. Learning to Do → Kemampuan belajar untuk bekerja.
3. Learning to Be → Kemampuan belajar untuk hidup.
4. Learning to Live Together → Kemampuan hidup untuk bermasyarakat dan bernegara
b. Inovasi pendidikan suatu perubahan yang baru dan kualitatif berbeda dari hal sebelumnya dan sengaja diusahakan untuk meningkatkan kemampian guna mencapai tinjauan tyertentu dalam pendidikan.
c. Pada hakikatnya pendidikan adalah pengaruh dari masyarakat dan lingkungan itu sendiri terhadap seseorang, oleh karena itu masyarakat dipandang sebagai alat pendidikan yang hidup.
d. Arah Pendidikan
Ada 3 konsep landassan pendidikan nasional.
1. Pendidikan berlangsung seumur hidup.
2. Tanggung jawab pendidikan oleh keluarga, masyarakat dan pemerintah.
3. Pendidikan mutlak perlu bagi pembangunan nasional.
Sistem pendidikan yang baru harus memberi kesempatan kepada objek didik untuk berintegrasi dengan lingkingan dan dengan masyarakat.
Kesimpulan : Bahwa arah masyarakat akan terletak pada :
1. Adanya inovasi berupa pembaharuan dengan segala tantangannya.
2. Kebijaksanaan pembinaan yang bertitik tolak pada masalah, yaitu :
- Pemerataan
- Mutu
- Relevansi dan
- Efisiensi/efektif.
2. Kondisi Lingkungan yang Terhadapi
a. Pembangunan adalah masalah perubahan dan pertumbuhan yang membutuhkan :
1. Pengertian dan keseimbangan pembangunan
2. Dimensi manusia dan pembangunan.
b. Pengembangan pembangunan di Indonesia berpusat pada Tri Pusat pendidikan, yaitu :
1. Pendidikan keluarga (informal education)
2. Pendidikan masyarakat (nonformal education)
3. Pendidikan sekolah (formal education)


Deklarasi secara stimulan, sehingga terjadi
a. Life long learning
b. Life long integrated education.
Landasan bertitik tolak pada :
UUD 1945 Pasal 31
Ayat 1 : Tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran.
Ayat 2 : Pemerintah mengusahakan danmenyelenggarakan suatu sistem pengajaran nasional yang diatur dengan Undang – undang.
3. Peran pendidikan dalam lingkungan
Presiden Indonesia menegaskan bahwa “Pendidikan kunci utama pembangunan”.
Ada beberapa pandangan ahli pendidikan, antara lain :
a. T-Twin sanders : Community Development (Pembangunan masyarakat).
b. W.W. Rostow : mengungkapkan beberapa jalinan pendidikan dengan pertumbuhan ekonomi dengan 5 tahap teori yang dipengaruhi pendidikan.
1. The traditional society
2. The presendition fon take off
3. The take off
Untuk take off diperlukan kemajuan dalam pertanian dengan prasarana industri yang cukup.
c. John Vaizey. Pendidikan (education) as a source of ekonimic growth, artinya pendidikan (sekolah dan luar sekolah) kemajuan pengetahuan adalah sumber utama pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi akan dilihat :
1. Berapabanyak yang telah dikeluarkan
2. Berapa banyak yang akan dikeluarkan.

d. Ricardo Malthus, Pendidikan, ekonomi pendidikan.
– Hasil pendidikan akan sangat berarti dengan mengurangi jumlah anggota pamili/keluarga.
e. Alphed Marshal, Pendidikan merupakan investasi nasional.
f. Harbison, Pendidikan sebagai “Human receurce Development” strateginya.
- an assesment of manpower requerment (kebutuhan).
Kesimpulan.
a. Bagaimana hubungan fungsional antara pertumbuhan pendidikan, pertumbuhan ekonomi, sistem pendidikan berkaitan dengan hubungan sosial ekonomi.
Pendidikan berperan dalam pengawetan nilai-nilai sosial dan pertumbuhan sosial.
b. Pendidikan sebagai investasi versus. Pendidikan konsumsi, dapat dianalisa.
1. Buat tujuan-tujuan produksi
2. Buat tujuan-tujuan konsumsi
3. sebagai cultural transmision. Pendidikan sebagai alat untuk memelihara kebudayaan dan nilai-nilai sosial masyarakat.
PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI
Penajaman kedua aspek ini telah diungkapakn oleh beberapa ahli dan lembaga sebagai berikut :
1. Pengantar pendidikan dan pembangunan ekonomi.
a. Matassis mengembangkan pandangannya mengenai pendidikan sebagai investasi dan konsumsi dalam hibungannya dengan pengembangan ekonomi dan perbaikan individu sebagai berikut :
Ø Ciri umum tingkat perekonomian yang rendah pada masyarakat pedesaan di negara-negara yang sedang berkembang dapat dianalisa dari aspek :
1. Kurangnya tenaga kerja yang terampil
2. Tidak seimbangnya pekerjaan
3. Kekurangan modal
4. Perbedaan kekuasaan.
b. Akselerasi pertumbuhan ekonomi dan masyarakat pedesaan.
1. Pertumbuhan ekonomi yang sering dihambat
2. The role of agriculture in economic growth.
3. Proses pertumbuhan pertanian
1. Perluasan tanah garapan
2. Pembentukan buruh yang intensif.
4. Peran peningkatan tehnik dalam pertumbuhan pertanian
Penduduk diharapkan untuk meningkatkan produksi atau efisiensi pembiayaan tetapi tidak dilupakan fundamentalnya.
5. Pendidikan dan perubahan lapangan kerja di developing countries.
6. Education and the modemization of ruler life.
a. Land reform
b. Penelitian dan perluasan pelayanan
c. Perluasan program pembangunan.
Dalam hal ini pendidikan harus ditujukan kepada mayarakat.
7. Community development
Filsapat pembangunan masyarakat.
Untuk memenuhi harapan pembangunan sosial, ekonomi, pendidikan, hendaknya disesuaikan dengan lingkungan desa dan seimbang.
Sehingga fungsi research sangat berperan dalam meningkatkan ekonomi pertanian.


8. Level of development and type of training
Sistem pendidikan di desa tidak dapat ditransfer secara total dari daerah yang satu ke daerah yang lain kecuali dalam sistemnya yang global bagi perkembangan sistem ekonomi.
c. The main form of rular education
Keadaan pendidikan dipedesaan dapat dianalisis dalam aspek-aspek :
1. Illiterasi → tuna aksara
2. Lack of knowledge → Kurangnya pengetahuan
3. Kurangnya pendidikan keterampilan
4. Kurangnya pendidikan orang dewasa
5. Kurangnya guru yang terlatih
6. dan sebagainya.
d. Program “rular education” dalam hubungan dalam perkembangan pendidikan secara umum dan program yang over-all dari pada pembangunan sosial ekonomi.
1. masalah-masalah umum dalam program pendidikan
a. Akumulasi pengetahuan dan modal
b. Dahulukan melatih guru
c. Mengorganisir tenaga-tenaga terlatih
d. Pendidikan bagi pengetahuan sosial dan kebudayaan.
2. Tiga “rular education” untuk meningkatkan pembangunan masyarakat pedesaan.
1. Peningkatan keadaan fisik
2. Transisi dari pertanian kepada ekonomi pertanian dengan mengorganisir produksi.
- Meningkatkan skill dan teknologi.
3. masalah yang nyata dalam program “rular education”
a. Struktural
1. mata pencaharian
2. Bentuk training bagi tenaga-tenaga
3. Program pendidikan keterampilan
4. Perbaikan guru
5. Pembangunan dan sarana sekolah
6. Biaya ddan keuangan.
b. Dasar statistik
1. Rencana pendidikan dan hubungannya dengan jumlah penduduk
2. Rencana pendidikan dengan lapangan kerja dan produksi.
c. Kebutuhan manpower dianalisa melalui perencanaan secara umum bukan melalui perencanaan pendek. Education planners harus mempunyai ide-ide yang general.
Kesimpulan.
Didalam membantu program pendidikan dipedesaan hubungannya dengan over-all, economic development, problem pertama adalah “siapa” yang harus mentranis para ahli dari pendidikan statistik, ekonomi, sosiologi, dapat menyusun suatu program pendidikan yang terarah.
2. UNESCO, education and agricurtural development.
a. Latar belakang masalah pendidikan bagi perkembangan pertanian.
Ada dua aspek yang perlu diperhatika dalam pembangunan ekonomi,
- Melihat pembangunan secara keseluruhan
- Perencanaan ekonomi dan pemerintah menekankan keharusan penanaman modal.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
1. masalah pendidikan
2. Apabila pendidikan tidak diarahkan, maka tujuan shir daripada pendidikan / pelatihan itu tidak akan pernah tercapai.
3. Dan sebagainya.
Rekomendasi.
1. Teknologi pembangunan hendaknya dengan meningkatkan pendidikan.
2. Pendidikan keterampilan menjadi bagian integral dari sistem pendidikan keseluruhan.
b. The planning of education and training for agricultural development
- Gagasan
- Pembangunan
- Peranan
- Pendidikan
- Problem
1. Peranan
a. Pendidikan untuk konsumsi dan produksi
b. Pendidikan tidak secara langsung meningkatkan skill dan man power.
2. Man power approach harus dinilai dari sektor-sektor pendidikan
3. Methology
4. Kurikulum
Pendidikan di desa jumlahnya sebanyak vocation dan pendidikan teknik untuk pertanian dan pembangunan masyarakat pedesaan.
5. Data
Berdasarkan data demografis, ekonomi dan struktur pendidikan di negara tersebut.
c. Education bagi pembangunan pertanian dalam tingkat pendidikan dasar dan menengah.
4. Beberapa aspek dari seri “Foundamental of education planning
a. What is educational planning ?
b. Philip H. Coombs “What is education planning?”
Definisi educational planning dalam arti pelaksanaan yang rasional dan analisa sistematis terhadap proses pengembangan pendidikan dengan tujuan melaksanakan pendidilan untuk lebih efektif dan efisien dalam memenuhi anak didik seorang administrator dengan jelas dalam peranannya dari segi-segi:
1. Peranannya dalam melihat dimensi baru untuk melihat planning keterampilan dalam menganalisa alternatif-alternatif sebelum dan sesudah menyusun keputusan.
2. Planning, adopsi dan pelaksanaan
Seorang administratir hendaknya lepas menganalisis antara persiapan adopsi dan palaksanaan suatu planning mengaksasinya.
3. Realisasi kebijaksanaan mengadakan identifikasi, aplikasi, rekomendasi,
4. Kebutujan negara dan anak
5. Target bagi pertumbuhan, perkembangan penduduk kepada target-target kebutuhan untuk pencapaian target adanya faktor-faktor perbadaan pada masyarakat.
Balance influences in planning
1. Diagnosa
2. Strategi
3. Taktik.
e. Ta ngoe chau, demographic aspeets of educational planning. Analisa demografi dapat diartikan sebagai studi tentang kelompok-kelompok manusia.
Ada dua macam studi tentang kependudukan, perhatian yang dipusatkan pada situasi yang nyata disebut stydu kepandudukan secara statis yaitu mempelajari keadaan penduduk (struktur dan komposisinya).
Kesimpulan :
1. Pendidikan dalam menghadapi era globalisasi sangat penting karena globalisasi harus mampu menciptakan, mengendalikan globalisasi tetapi menguasai, memanfaatkan serta mengembangkan untuk kepantingan manusia.
2. Pembangnan manusia di Indonesia adalah pembangunan manusia seutuhnya, dilaksanakan secara bertahap dan berkesinambungan.
3. Lajunya ilmu pengetahuan teknologi, seni dapat dirasakan manfaatnya bagi kehidupan manusia.
4. Pendidikan merupakan upaya pembinaan, penyuluhan dan proses pembelajaran.
5. Pendidikan dalam lingkungan dalam arti saling memiliki ketrakaitan dan ketergantungan.
4 maslah pokok pendidikan yaitu :
- Pemerataan
- Mutu
- Relevansi
- Evisien dan efektif
6. Secara kondisional perlu memperhatikan peran pendidikan dalam lingkungan.
II. SOSIAL BUDAYA
A. Perubahan sikap (sikap dan perilaku manusia)
Teori tentang perubahan masyarakat
1. Perubahan sosial. Suatu perubahan yang didalamnya perubahan terjadi pada :
a. Perubahan struktur
b. Perubahan fungsi dari suatu sistem-sistem sosial.
2. Ada tiga unsur dalam perubahan sosial
a. Sumber tenaga pendorong
b. Cara untuk menciptakan perubahan.
c. Konsekwensi akibat perubahan.
3. Perubahan masyarakat sebagai fakta dan gejala-gejalanya de personalisasi, frestasi, apathy, pertentaangan disequihbrum (ketidakseimbangan) modersaisasi, kobanisasi, dan sebagainya.
(Dr. Astrid S. Susanto).
4. Dalam perubahan sosial akan terjadi :
- Kemunduran
- Kemajuan.
5. Pada intinya perubahan norma-norma dapat menimbulkan disintegrasi yang akana mengakibatkan proses reintegrasi dalam kehidupan masyarakat.
6. Ada 2 tingkat perubahan sosial
a. Tingkat individu (mikro analitik)
b. Tingkat sistem sosial (Makro analitik)
Keduanya saling berhubungan.
Teori sikap danperilaku
Sikap dan perilaku tidak dapat dipisahkan dan selalu berkaitan.
Pembentukan sikap
- Kognitif acceptance.
- Efektif.
Menurut Rich dalam perubhan sosial akan terjadi peroses aktifitas.
Nila : Tujuan yang bernilai.

Sikap : Kesiapan tingkahlaku berinovasi

Mitif : Kesiapan meurut sasaran

Drives : Kecenderungan nuntuk aktifitas.
3. Hubungan sikap dan perilaku
Kemungkinan akan terjadi :
a. Keselarasan
b. Kekeliruan
Sikap danperilaku overt
- Ukuran substantif
- Ukuran verbal
- Keragaman sikap
- Dimensi – dimensi tantang sikap.
4. Prinsip – prinsip pembentukan dan perubahan sikap.
5. Karakteristik sistem sikap.
a. Keekstriman
b. Kebergandaan
c. Konsisten
d. Keterpaduan
e. Kekuatan Nilai
f. Sentralising.
Sejarah dan akibat perubahan masyarakat
1. Perubahan masyarakat tidak berdiri sendiri, karena perubahan dalam masyarakat sering terjadi akibat penemuan IPTEK. Sebagai contoh terjadinya Revolusi Industri akibat “Maass Society” dan perubahan masyarakat.
a. Tuntutan kebutuhan
b. Aneka ragam kepentingan
c. Kekuasaan
d. Proses spesialisi kehidupan.
2. Sosiologi perkembangan nampak pola-pola hidup yang heterogen akibat pengaruk ekstern dan intern. Sebab perubahannya karena :
a. 1. Inopation → Pembaharuan
2. Investasi → Penemuan baru
3. Adaptation → Penyesuaian
b. 1. Keadaan geografis
2. Kebudayaan
3. Keadaan biofsk kelompok.
4. Sifat anonue manusia.
c. 1. Karene penyebaran kebudayaan – difision
2. Karena penyebaran penemuan – innovation
3. Proses sosial adalah sebagai penyebab perubahan masyarakat dalam proses integrasi dan atau disorganisasi / disintegrasi.
4. Perubahan masyarakat sebagai akibat ketidakseimbangan dalam perkembangan.
a. Kejadian – kejadian
b. Akibat dan sebabnya.





Hubungan Pembangunan masyarakan dan modernisasi
1. Makna hakekat pembangunan sendiri suatu proses kearah kemajuan yang harus meningkat (terus menerus)
2. Pengertian modernisasi dan pembangunan
a. Berbagai dimensi
b. Pertumbuhan ekonomi
c. Kebudayaan
d. Perubahan-perubahan.
e. Pranata sosial
f. Tradidi
g. Adopsi/inovasi
5. Pengaruh akibat perubahan masyarakat atas individu dan kelompok
a. Proses keagamaan
b. Manusia kehilangan dirinya
c. Pengaruh materi
6. Menurut Yuyun Suryasumantri ada lima nilai budaya dalam menilai modernisasi.
a. Azas efisiensi – rasional
b. Nilai sosial perubahan status
c. Nilai agama makin ditujukan untuk kemajuan kehidupan dunia dan akhirat.
d. Dan sebagainya.
B. manusia dan kebudayaan (delapan Aspek)
Manusia tidak mewujudkan kesamaan – kesamaan akan tetapi juga ketidakseragaman yang diungkapkan secara tidak seragam yang sering terlihat dalam berbagai bentuk dan corak.
1. Manusiadan cinta kasih
Cinta kasih, kasih sayang, kemesraan, pemujaan dan belas kasih merupakan bagian hidup dari manusia dengan menggunakan berbagai bentuk media seperti bahasa, garis warna dan bentuk. Lahirlan seni rupa, nama dan suara.
a. Pengertian kasih sayang ialah perasaan sayang, cinta atau perasaan suka terhadap sesuatu atau seseorang.
b. Pengertian kemesraan ialah perasaan simpati yang akrab, pada dasarnya merupakan perwujudan kasih sayang yang mendalam..
c. Pengertian pemujaan adalah salah satu investasi cinta manusia kepada Tuhan yang diwujudkan dalam kimunikasi ritual, karena pemujaan kepada Tuhan adalah inti, nilai dan makna kehidupan yang sebenarnya.
d. Pengertian belas kasihan, bahwa ornag yang menaruh belas kasihan dengan yang ditumpahi belas kasih ada kebersamaan yang mendasar.
2. Manusia dan keindahan
Kemudahan, keserasian, renungan dan kehalusan, tiap hari dialami dan dinikmati oleh manusia. Oleh karena itu kemudahan, keserasian tidak bisa dipaksakan dari kehidupan manusia.
3. Manusia dan Penderitaan
Penderitaan, rasa sakit dan siksaan merupakan bagian dari kehidupan manusia. Tiap manusia pernah dan akan mengalaminya meskipun kadar penderitaan, rasa sakit dan siksaan itu tidak sama.
4. Manusia dan Keadilan
Bahwa keadilan, kejujuran, kecurangan, pemulihan nama baik dan pembalasan itu tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia dan itu dapat menimbulkan kreativitas, yaitu daya atau kemampuan untuk meningkatkan dan menciptakan hasil budaya manusia.
5. Manusia dan Pandangan Hidup
Cita – cita kebajikan dan sikap hidup merupakan bagian hudup manusia.
1. Cita – cita sering diartikan sebagai angan – angan, keinginan, kemauan, niat atau harapan. Cita – cita dipengaruhi dua keinginan (yang baik dan yang buruk)
2. Kebajikan ialah kebaikan, perbuatan baik, sesuatu yang menimbulkan kebaikan. Kebaikan adalah perbuatan moral, etika atau tingkah laku / perbuatan yang baik.
3. sikap hidup, keadaan hati dalam menghadapi hidup ini.
Ada bermacam – mavam sikap.
a. sikap – sikap etis
Contohnya seperti sikap lincah, sikap tenang, sikap halus, sikap berani, dan lain sebagainya.
6. Manusia dan Tanggung Jawab serta Pengabdian
Tanggungjawab, pengabdian, keadaan dan pengorbanan merupakan bagian hidup manusia; karena itu banyak menimbulkan kretivitas manusia untuk memelihara dan mengembangkannya.
7. Mausia dan Kegelisahan
a. Kecemasan Objektif adalah kecemasan sebagai akibat sesuatu yang terjadi secara norma objektif.
b. Kecemasan neuroik merupakan kecemasan yang timbul karena pengamatan tentang bahaya dari naluriah.
8. Manusia dan harapan
Harapan merupaka suatu keinginan supaya terjadi dan biasanya sesuai dengan tingkat pengetahuan, paengalaman lingkingan hidup dan kemampuannya. Harapan dapat timbul dari keinginan hati.
C. Teknologi
Teknologi meripakan hasil karya manusia yang telah direncanakan, teknologi itu buasanya direncanakan dalam jangka panjag dan dalam jangka pendek. Diera globalisasi seperti sekarang ini kelemahan dalampenguasaan IPTEK yang disebabkan oleh kelemahan Sumber daya Manusia. Itu merupakan ancaman bagi kita untuk kedepannya, karena tanpa perubahan kearah yang lebih baik, maka kita akan semakin tertinggal.

0 komentar: